WWW.IBAM.XZY
Official Website of Ibrahim L. Kadir (Ibam)

TENTANG IBAM

PROFIL SINGKAT

Ibrahim Lathini Kadir (Muhammad Ibrahim), pria kelahiran Jakarta 1981, seorang pegiat kesenian, fotografi, film dan suka menulis puisi. Pernah berkuliah di UNJ dan menjadi ketua umum Kelompok Mahasiswa Peminat Fotografi Universitas Negeri Jakarta (KMPF-UNJ) periode 2003-2004.

Ibrahim belajar perfilman di Citra Film School  Angkatan XLVIII – 2006, dahulu namanya Kursus Pengetauan Umum Sinematografi Plus BP SDM CITRA, Pusat Perfilman H. Usmar Ismail, Jakarta (KPUI).

Saat ini aktif dalam program-program pengembangan dan apresiasi film bersama Kelompok Seni Budaya Swara Renjana (KSB-SR) Cikini 73. Dia juga berkegiatan di Perkumpulan Tenga Ahli Televisi dan Film Indonesia (PATFI) serta menjadi Anggota Bidang HUMAS Pengurus Besar Persatuan Artis Film Indonesia (PB PARFI) periode 2020 – 2025.

Masih di kurun waktu yang sama, pada tahun 2013 Ia mendirikan Telegram Nusantara News Center (TNNC) bersama sahabatnya Ayat Hadiyat, yakni sebuah portal berita independen berjejaring yang menjadi satu-satunya dan pertama kali di Indonesia sebagai portal berita independen dengan cabang  terbanyak (31 cabang sekaligus) di seluruh Indonesia, hanya dalam 1 bulan setelah didirikan. Namun portal berita yang Ia dirikan tidak bertahan lama, hingga pada 2018  secara resmi Telegram Nusantara tutup, ketika Ia terlibat proyek film di Malaysia.

Ia kemudian bergabung dengan IZI Communication dan Indorajawali Event Organizer hingga sekarang.

Aktifitas Fotografi, Videografi, Film Dan Televisi.

Ibam yang memiliki hobi fotografi ini  juga pernah menjadi editor video  di Tourism Networks Channel (milik El-John Group) pada tahun 2009 silam.  Dia juga sempat menjadi produser video-campaign series on YouTube dengan judul “Ota Lapau” (2019) sebanyak 9 episode. 

Ia juga membuat dua buah poetry-video tape experiment dengan judul “Pada Sebuah Pinggir Jalan Dikala Hujan Bersorak” (2017) dan “Pasar Malam Pasar Rakyat” (2017). Ia bahkan pernah jadi sutradara sekaligus produser videoklip independen untuk Labuan-Band dengan singlenya berjudul “Labuan Cinta” (2002), jauh sebelum videoklip independen menjamur di YouTube (pada masa itu YouTube belum lahir). 

Tahun 2018 pernah terlibat langsung namun uncredit menjadi art-supporting / designer dalam sebuah proyek film mini-series di Malaysia. Kala itu Ia bersama rekannya Frans Sumagan Hasibuan (Agam), Dicky Alvaro dan Hendra Robin Sharma berada di departemen artistik . 

Saat ini Ibam aktif di Yayasan Diafragma Indonesia Raya sebagai Pendiri dan Dewan Pengawas Yayasan. Yayasan yang digelutinya bergerak di bidang sosial dan merupakan inisitatif Ia bersama rekannya sebagai wadah pengabdian masyarakat dari alumni KMPF-UNJ, organisasi bidang fotografi dimana Ibam pernah menjadi ketuanya di  sana.

Ibam juga merupakan pendiri Kinokkonik Film sebuah usaha berbasis komunitas yang bergerak di bidang jasa konsultasi media, video, konten kreatif dan kampanye kebijakan.

Pada tahun 2021 membuat film pendek berjudul “SAAT” (2021) dan bertindak sebagai Produser, bersama Sutradara Ungke Kaumbur dengan penulis skenarionya adalah Frans Sumagan Hasibuan (Agam) dan Penata Sinematografinya adalah Turpin El Toruan.